SEJARAH AKSARA LAMPUNG
Assalamu'alaikum siswa/i Kelas 7 MTs Muhammadiyah Sukarame, bagaimana kabar hari ini?mudah-mudahan sehat, udah pada sarapankan! Hari ini yuk..kita semangat baca buku mumpung libur dan mengikuti anjuran pemerintah untuk #DirumahAjaDulu. Materi kita hari ini TENTANG BAB AKSARA LAMPUNG ya, kalau di LKS halaman 26 dijelaskan huruf aksara Lampung beserta anak hurufnya mungkin kalian sudah pada paham karena di SD/MI pun kalian diajarkan, kalau ada huruf aksara Lampung pasti ada sejarah mengapa terciptanya aksara sebagai bahasa pesan masyarakat Lampung zaman dahulu, Bapak harapkan kalian baca dengan tuntas dan mulai rajin baca buku yaa..pada ingatkan pepatah " BUKU ADALAH JENDELA DUNIA" . Kalau sudah pada baca buat komentar dengan di ketik NAMA LENGKAP _ KELAS _SUDAH DIBACA SEMUA dikolom postingan komentar yaa
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bila masyarakat Jawa punya aksara Hanacaraka, ternyata Lampung juga punya aksara khusus untuk bahasa mereka. Bahkan, dalam sejarah nenek moyang orang Lampung termasuk yang memahami pentingnya aksara bagi kehidupan bermasyarakat.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bila masyarakat Jawa punya aksara Hanacaraka, ternyata Lampung juga punya aksara khusus untuk bahasa mereka. Bahkan, dalam sejarah nenek moyang orang Lampung termasuk yang memahami pentingnya aksara bagi kehidupan bermasyarakat.
Aksara
Lampung atau biasa disebut Had Lampung adalah bentuk tulisan yang memiliki
hubungan dengan aksara Pallawa dari India Selatan. Macam tulisannya fonetik
berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam Huruf Arab, dengan
menggunakan tanda-tanda fathah pada baris atas dan tanda-tanda kasrah pada
baris bawah, tetapi tidak menggunakan tanda dammah pada baris depan, melainkan
menggunakan tanda di belakang, di mana masing-masing tanda mempunyai nama
tersendiri.
Aksara
Lampung diperkirakan masuk ke daerah Sumatera Selatan pada era Kerajaan
Sriwijaya (700-1.000 Masehi). Had Lampung dipengaruhi dua unsur, yaitu Aksara
Pallawa dan Huruf Arab. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan aksara
Rencong, Aksara Rejang Bengkulu, aksara Sunda, dan aksara Lontara. Had Lampung
terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga
terdapat lambang, angka dan tanda baca. Had Lampung disebut dengan istilah
Kaganga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan Huruf Induk berjumlah 20
buah. Yakni: ka–ga–nga–pa–ba–ma–ta–da–na–ca–ja–nya–ya–a –la–ra–sa–wa–ha–gha.
Maka
pemberian vokal dan diftongnya menggunakan tanda-tanda serupa fathah pada baris
atas dan tanda-tanda kasrah pada baris bawah, tetapi tidak menggunakan tanda
dammah pada baris depan, melainkan menggunakan tanda di belakang. Tiap-tiap
penanda vokal dan diftong tersebut mempunyai nama tersendiri.
Nama
masing-masing anak huruf yang terdiri dari 12 buah itu adalah sebagai berikut:
Anak huruf yang terletak di atas huruf: ulan, bicek, tekelubang (ang), rejenjung
(ar), datas (an). Anak huruf yang terletak dibawah huruf: bitan dan tekelungau
(au). Anak huruf yang terletak di belakang huruf: tekelingai (ai), keleniah
(ah), nengen (tanda huruf mati).
Prof. K.F.Holle berpendapat, cuma sedikit
suku-suku di Nusantara yang memiliki aksara sendiri, dan sebagian besar
suku-suku tidak memiliki aksara, dan baru mengenal aksara setelah menerima
Islam, yaitu huruf Arab-Melayu. Dan dari semua aksara Surat Ulu (aksara
Kaganga), aksara Lampung memiliki kelainan tersendirii. Aksara ini telah
dibahas oleh Prof. Karel Frederik Holle, Tabel van Oud en Nieuw Indische
Alphabetten (Batavia, 1882), dan walau selintas disinggung
juga oleh Prof. Johannes Gijsbertus de Casparis, Indonesian
Palaeography: A History of Writing in Indonesia (Leiden, 1975).
Aksara
atau Had Lampung memiliki dua kategori aksara, yakni; aksara Lama dan aksara
Baru. Antar aksara Lampung yang sekarang masih berlaku dengan aksara-aksara
lama Lampung, terdapat dalam tulisan-tulisan piagam lama yang terbuat dari
kulit kayu atau tertulis di atas tanduk, buku bambu atau kertas terdapat
perbedaan. Contohnya adalah kitab yang terdapat di bekas Keratuan Darah Putih
bertahun 1270 H, yang ditulis dalam aksara Lampung Lama dan Arab Melayu, dengan
memakan bahasa jawa Banten. Sementara aksara Lampung yang baru adalah aksara
yang sekarang masih dipakai di kalangan anggota masyarakat Lampung di daerah
pedalam, di kampung-kampung, dan terutama di kalangan orang tua.
Aksara
lampung telah mengalami perkembangan atau perubahan. Sebelumnya Had Lampung kuno
jauh lebih kompleks, sehingga dilakukan penyempurnaan sampai yang dikenal
sekarang. Sebagai respon positif dari masyarakat dan pemerintahan Lampung,
aksara masyarakat pedalaman ini dibakukan dan diajarkan pada anak-anak di
sekolah. Huruf atau Had Lampung yang diajarkan di sekolah sekarang adalah hasil
dari penyempurnaan tersebut.
Kalangan
remaja pun tidak mau ketinggalan, aksara Lampung baru ini dibuat berupa
software yang bisa diaplikasikan pada komputer, sehingga memungkinkan untuk
berkreasi desain pada kaos, kriya, sofenir, dan sarana pergaulan lainnya dengan
aksara-aksara nenek moyang ini.
Kalangan remaja pun tidak mau
ketinggalan, aksara Lampung baru ini dibuat berupa software yang bisa
diaplikasikan pada komputer, sehingga memungkinkan untuk berkreasi desain pada
kaos, kriya, sofenir, dan sarana pergaulan lainnya dengan aksara-aksara nenek
moyang ini.
Sebagai contoh, lihat dibawah ini:
Aksara Lampung
Huruf Latin
Tandani ulun Lampung, wat piil-pusanggiri,
Mulia hina sehitung, wat liyom ghega dighi,
Juluk-adok gham pegung, nemui-nyimah muaghi,
Nengah-nyampugh mak ngungkung, sakai-Sambaian gawi.
Mulia hina sehitung, wat liyom ghega dighi,
Juluk-adok gham pegung, nemui-nyimah muaghi,
Nengah-nyampugh mak ngungkung, sakai-Sambaian gawi.
Terjemahan Bahasa Indonesia
Tandanya
orang Lampung, memiliki piil pesenggiri,
Martabat itu penting, dengan (memiliki) rasa malu dan harga diri,
Juluk adok kita pegang teguh, nemui nyimah (itu menjaga) persaudaraaan,
Nengah nyampur dan tidak individualis,(serta) bergotong royong dalam bekerja.
Martabat itu penting, dengan (memiliki) rasa malu dan harga diri,
Juluk adok kita pegang teguh, nemui nyimah (itu menjaga) persaudaraaan,
Nengah nyampur dan tidak individualis,(serta) bergotong royong dalam bekerja.
------------------------------------------
Sumber:
id.wikipedia.org dan dikutip dari berbagai
sumber
Nama :Zakia Qonitah
BalasHapusKelas :7Reguler
Komentar
Menurut saya aksara Lampung sangat mudah di hapal karna hanya berjumlah
20 dan masing-masing aksara memiliki bentuk yang tidak terlalu berbeda.
Nama:Ranu Syandana
BalasHapusKelas:7Reg
Komentar: Menurut Saya Aksara Lampung Yg Sudah Dibuat Seperti Software Hingga Dapat DiAplikasikan Dapat Menambah Kan Rasa Cinta Pada Lampung Dgn Cara Berkreasi Desain Pada Kaos,Kriya,Sofenir,Dan Sarana Pergaulan Lainnya
Nama: Rahma Fadillah
BalasHapusKelas:7U1
Komentar:
Menurut saya, Aksara Lampung adalah salah satu ciri khas dari Lampung. Sebagai generasi muda kita sebaiknya mempelajari, menghafal dan menjaga aksara Lampung sebagai salah satu ciri khas masyarakat lampung
Nama:M revansyah putra a
BalasHapusKelas:7u3
Komentar:Menurut saya aksara lampung mudah dihapal dan anak hurufnya bagi saya itu yang sedikit sulit di hapal
Nama:Mutiara salsabila
BalasHapusKelas:7u1
Komentar:
Dengan membaca artikel diatas saya lebih mudah memahami sejarah aksara lampung.Aksara lampung memiliki bentuk yg unik,memiliki hubungan dengan huruf pallawa dari India selatan.dan macam tulisannya fonetik seperti dalam huruf Arab.Aksara lampung merupakan salah satu ciri khas suku lampung dan menjadi salah satu keragaman di Indonesia����
Nama:Dinda iswati
BalasHapusKelas:7Reguler
Komentar
Menurut saya aksara lampung sangat mudah di hafal karena aksara nya tidak susah di tulisnya dan aksara nya pun hanya 20,dan kita juga bisa mempelajari nya dengan mudah.
Nama: laren Chersa Rafika gamar
BalasHapusKelas 7 Reguler
Komentar:
Terimakasih dengan ini saya mengetahui awal mulanya aksara dan aksara juga tidak susah untuk di hapal
NAMA : M. AZHAR AL FATIH
BalasHapusKELAS: 7 U 2
Komentar :
menurut saya artikel sangat berguna. untuk mempelajari tentang bahasa lampung. Baik itu bentuk huruf maupun tentang sejarah bahasa lampung itu sendiri.
Nama : Lutfia Deya Annisa
BalasHapusKelas : 7U1
Komentar :
Setelah membaca artikel tentang aksara lampung tersebut, saya jadi tau tentang sejarah asal usul aksara lampung yang sudah ada dari era kerajaan Sriwijaya. Apalagi dengan aksara Lampung baru ini
yang dibuat berupa software yang bisa diaplikasikan pada komputer sehingga kita jadi lebih mudah untuk memahami aksara lampung.
Nama: Fathimah Az-Zahra
BalasHapusKelas: 7u1
Komentar:
Menurut saya dengan membacara tentang sejarah aksara Lampung ini dapat memudahkan saya memahami aksara Lampung.
Nama : Nadia Fransiska
BalasHapusKelas : 7.U4
Komentar :
Menurut Saya Walaupun Aksara Lampung Sudah Terkenal Cukup Lama, Tapi Tetaplah Lestarikan Aksara Lampung, Karena Aksara Tersebut Termasuk Ilmu Yang Perlu di Sebarluaskan. Secara Keseluruhan, Saya Lebih Paham Membaca Di Internet Dibanding Buku, Karena Saya Sendiri Lebih Banyak Membaca Artikel Di Handphone dari pada Buku.
NAMA : KEVIN AL FARIEL
BalasHapusKELAS: 7REG
KOMENTAR:
Menurut Saya Aksara Lampung Mudah Dihafal Dan Anak Huruf Juga Sama
Sama hal nya seperti aksara yg di miliki suku jawa aksara lampung pun mudah untuk di pelajari
BalasHapusNAMA: M. azka al farisi
BalasHapusKELAS: 7u¹
KOMENTAR:
menurut saya artikel ini sanagat berguna untuk masyarakat lampung, dan aksara lampung nya pun enak dihafal karna hanya berjumlah 20, dan aksara nya pun tdk jauh berbeda dengan aksara yg lainnya.
Nama: Nazwa Kirania Sabrina
BalasHapusKelas:7U1
Komentar:
Sekarang aksara Lampung sudah dikenal banyak orang,bahkan sudah dijadikan sebagai karya karya tertentu oleh para pemuda².
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama:Nadya Alya putri
BalasHapusKelas:7'1
Komentar:
Menurut saya dengan adanya artikel ini kita dapat memahami asal usul aksara Lampung dan dapat melestarikan aksara aksara nenek moyang pada zaman dahulu.
Ini sangat penting dipelajari karena sudah banyak budaya dari Indonesia yang belum diketahui rakyatnya
BalasHapus