WAWAGHAHAN*
*Materi Kelas VII SMP/MTs
Istilah wawaghahan dikenal di Lampung Barat, sering kita dengar dari pembawa cerita (prosa) berirama, biasanya dibawakan oleh seorang nenek untuk cucu-cucunya, dengan irama sedemikian rupa, menaik dan menurun, menimbulkan kesan tertentu. Si pendengar akan terhanyut oleh irama yang mengiringi cerita yang di sampaikan itu.Prosa berirama yang berasal dari daerah Liwa, misalnya: Si Cambai, Lindung Cumuk DLLWawarahan biasanya dilakukan pada saat sedang bekerja, seperti memetik cengkih atau menuai padi. Pada zaman dahulu, warahan dibawakan oleh orang tua ataupun kakek nenek dengan dikelilingi anak cucunya. Cerita rakyat berbentuk warahan ini, antara lain Radin Jambat, Anak Dalom dan Sanghakhuk.Isi wawaghahan bersifat mendidik, menyadarkan semua orang agar berbuat baik, karena siapapun orangnya jika berbuat baik akan memperoleh ganjaran setimpal.
Wawaghahan (Warahan) yaitu suatu cerita yang pada dasarnya disampaikan secara lisan atau singkatnya cerita berirama. Ciri-ciri wawaghahan terlihat pada irama yang menyertai cerita tersebut, dan sifatnya liris (dipengaruhi pribadi dan emosi si pembawa cerita).
Komentar
Posting Komentar